Bondowoso (Inmas) - Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso menyelenggarakan sebanyak 15 kegiatan yang berlangsung secara meriah dan penuh khidmat. Berbagai kegiatan tersebut menjadi bentuk penghormatan dan rasa syukur atas perjuangan para ulama dan santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Puncak peringatan Hari Santri diisi dengan apel akbar dan tasyakuran yang dihadiri oleh berbagai unsur pimpinan dan elemen masyarakat, termasuk ASN Kemenag Bondowoso, Kepala Satker MIN, MTsN, MAN, Penyuluh Agama Islam, Ketua IPARI, APRI, serta pimpinan cabang perbankan seperti BRI dan BSI Bondowoso.

Dalam sambutan yang disampaikan oleh Kasubbag TU, Samson Hidayat, mewakili Kepala Kantor Kemenag Bondowoso Dr. H. Moh. Ali Masyhur, S.Ag., M.HI, disampaikan pentingnya momentum Hari Santri sebagai ajang refleksi dan penguatan semangat jihad, keilmuan, serta nasionalisme religius.

"Hari ini kita menggelar tasyakuran sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada para ulama dan santri yang telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa. Semoga seluruh santri hari ini benar-benar menjadi santri sejati, yang akan diakui sebagai santri Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari," ujar Samson.

Dalam kesempatan itu, seluruh hadirin juga mengirimkan doa dan membacakan Al-Fatihah untuk para korban reruntuhan di Pondok Pesantren Al-Khozini, yang menelan 67 korban meniggal. Suasana haru dan duka menyelimuti tasyakuran tersebut, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas dan doa bersama.

Kegiatan tasyakuran ini juga dijadikan ajang silaturahmi antarsantri dan tokoh masyarakat tanpa membedakan status sosial. Sesi makan bersama (tabheg) menjadi simbol kebersamaan, kesederhanaan, dan kekeluargaan di kalangan santri.(Tim)