
Apel Pembukaan OMI Kabupaten Bondowoso Digelar di MTsN 2 Bondowoso
Bondowoso (Inmas) – Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) tingkat Kabupaten Bondowoso resmi dibuka di halaman MTsN 2 Bondowoso, Selasa (9/9/2025). Ajang bergengsi ini menjadi wadah penguatan kualitas pendidikan madrasah sekaligus sarana melahirkan generasi berprestasi, cerdas, dan berakhlak mulia.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso, Dr. H. Moh. Ali Masyhur, S.Ag., M.HI., didampingi H. Tofan Hidayat, S.Pd., M.Si., dengan dihadiri ratusan peserta dari berbagai jenjang pendidikan.
Dalam laporannya, Ketua Panitia OMI, H. Santoso, S.Ag., M.Pd., menyampaikan bahwa kompetisi berlangsung mulai 9 hingga 11 September 2025 di laboratorium komputer MTsN 2 Bondowoso. Sebanyak 683 siswa dari 176 madrasah dan sekolah umum berpartisipasi dalam ajang ini.
Rincian peserta terbagi dalam tiga jenjang pendidikan. Jenjang MA/SMA/SMK diikuti 291 peserta, terdiri dari 265 siswa MA dan 26 siswa SMA. Jenjang MTs/SMP diikuti 200 peserta, yakni 194 siswa MTs dan 6 siswa SMP. Sementara itu, jenjang MI/SD diikuti 166 peserta, terdiri dari 164 siswa MI dan 2 siswa SD.
Olimpiade Madrasah Indonesia merupakan kompetisi akademik bergengsi yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Ajang ini bertujuan meningkatkan kualitas peserta didik melalui kompetisi sehat, terstruktur, dan berjenjang. Pelaksanaan OMI di Kabupaten Bondowoso menjadi seleksi tingkat kabupaten untuk menjaring peserta terbaik yang akan melaju ke tingkat Provinsi Jawa Timur. Nantinya, tim penilai dari komite pusat akan memilih tiga peserta terbaik di setiap mata pelajaran untuk mewakili Bondowoso.
Dalam amanatnya, Kepala Kankemenag Bondowoso, Dr. H. Moh. Ali Masyhur, menyampaikan apresiasi tinggi kepada panitia dan seluruh peserta. Ia menegaskan bahwa madrasah bukan hanya tempat belajar formal, tetapi juga wadah untuk menumbuhkan semangat dan prestasi.
“Anak-anakku, keberanian kalian untuk tampil dan menunjukkan potensi adalah prestasi membanggakan. Bukan hanya soal piala, tetapi keberanian dan semangat pantang menyerah merupakan pengalaman berharga,” ungkapnya penuh semangat.
Lebih lanjut, ia berharap Bondowoso yang selama ini dikenal sebagai Kota Kopi dan Tape juga akan dikenal sebagai daerah dengan segudang prestasi madrasah. “Semoga OMI menjadi jalan lahirnya generasi cerdas, berdaya saing, dan berakhlak mulia dari Bondowoso,” tambahnya.
Dengan dibukanya OMI tingkat Kabupaten Bondowoso, harapan besar tertuju pada lahirnya duta-duta terbaik madrasah yang mampu mengharumkan nama daerah di tingkat provinsi hingga nasional.(Humas)