Bangun Ekosistem Pendidikan Islam di Era Digital, Kankemenag Bondowoso Ikuti NGOPI Bersama DPR RI dan UIN KHAS Jember
Bondowoso (Inmas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso, Dr. H. Moh. Ali Masyhur, S.Ag., M.HI., menghadiri kegiatan Ngobrol Pendidikan Agama Islam (NGOPI) yang digelar oleh Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember bersama DPR RI, Selasa (28/10/2025), bertempat di Ballroom Ijen View Hotel & Resort Bondowoso.
Acara ini mengangkat tema “Membangun Ekosistem Pendidikan Islam di Era Digital” dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, akademisi, serta para pendidik madrasah se-Kabupaten Bondowoso.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota DPR RI Ibu Ina Amania, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KHAS Jember Dr. K.H. Abdul Mu’iz, S.Ag., M.Ag., beserta jajaran. Dari jajaran Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso turut hadir para pejabat struktural, di antaranya Kasi Pendidikan Madrasah H. Tofan Hidayat, S.Pd.I., M.Si., yang dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi, selalu bergelut dengan data, laporan, serta urusan guru madrasah setiap harinya.
Dalam suasana penuh kehangatan, acara NGOPI ini dikemas dengan santai namun sarat makna. Narasumber dari kalangan pesantren, di antaranya Ibu Arini dari Pesantren Al-Maliki, turut memberikan inspirasi dan semangat berpikir inovatif bagi para peserta. “Laptop dibuka, kopi diseruput, ilmu diserap, semangat hidup tumbuh kuat,” begitu suasana yang tergambar dalam pertemuan yang dihadiri oleh para guru, asatidz, dan asatidzah dari berbagai jenjang RA, MI, MTs, dan MA se-Kabupaten Bondowoso.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kankemenag Bondowoso menyampaikan apresiasi kepada DPR RI, khususnya Ibu Ina Amania, yang telah memberikan perhatian besar terhadap dunia pendidikan Islam, terutama di wilayah Bondowoso. “Kehadiran beliau selalu menjadi magnet tersendiri bagi kami. Bondowoso ini wilayah pegunungan yang mungkin sulit dicari di peta, namun selalu mendapat perhatian istimewa dari beliau,” tutur Ali Masyhur penuh rasa syukur.


Lebih lanjut, Ali Masyhur menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan karakter di era digital. “Kalau dulu murid datang membawa buku, kini mereka membawa gawai. Kalau dulu guru mengajar dengan kapur, kini bahan ajar banyak ditemukan di Google. Maka guru hebat bukan hanya menyampaikan pelajaran, tetapi menyalakan cahaya dalam jiwa muridnya,” ujarnya menutup sambutan dengan penuh makna.
Acara NGOPI ini menjadi ruang kolaborasi antara akademisi, praktisi pendidikan, dan pemerintah untuk merumuskan langkah-langkah nyata dalam memperkuat pendidikan Islam yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, namun tetap berakar pada nilai-nilai karakter dan spiritualitas.(tim)



