
Jaga Memori Lembaga, Kemenag Bondowoso Perkuat Budaya Tertib Arsip
Bondowoso (Inmas)– Arsip merupakan otak organisasi. Tanpa pengelolaan arsip yang baik, sebuah lembaga bisa kehilangan jejak sejarah dan capaian pentingnya. Hal ini ditekankan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso, H. Moh. Ali Masyhur, saat membuka kegiatan Penguatan Pengelolaan Arsip di Aula Kantor Kemenag Bondowoso, Rabu (13 Agustus 2025).
Kegiatan ini turut dihadiri dan didampingi Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Astono, serta menghadirkan narasumber dari Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur, yaitu Saderi Wibisono, S.E., M.M. selaku Arsiparis Ahli Muda, Dr. Ahmad Maulana, S.E., M.A.B., dan Muhammad Luqman Hakim, S.E.I.. Sebanyak 30 peserta yang terdiri dari arsiparis, staf madrasah, dan staf Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan di lingkungan Kemenag Bondowoso mengikuti kegiatan ini.
Dalam arahannya, Kepala Kemenag Bondowoso mengingatkan bahwa arsip adalah memori organisasi yang harus dijaga dengan sungguh-sungguh.
“Bila memori organisasi berantakan, maka kita akan lupa sejarah dan capaian kita. Kalau arsipnya hilang, yang repot bukan hanya petugasnya – terkadang orangnya juga ikut menghilang karena takut ditanya,” ujarnya disambut tawa para peserta.
Ia menegaskan bahwa pengelolaan arsip yang tertib adalah bagian dari integritas kelembagaan. “Kita sedang membangun sistem yang tidak hanya aman secara fisik, tapi juga akurat secara informasi,” tambahnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip (GNSTA), program yang digagas untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan pengelolaan arsip, baik digital maupun konvensional. Di Kabupaten Bondowoso, GNSTA mulai menunjukkan kemajuan, meskipun adaptasi teknologi masih menjadi tantangan tersendiri.
Kehadiran tim dari Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur disambut hangat oleh peserta.
“Kehadiran Kanwil ibarat air hujan di musim kemarau – sangat kita nantikan, sangat kita tunggu – untuk membangkitkan semangat kearsipan di lingkungan Kemenag Bondowoso,” ujar salah satu peserta.
Para narasumber memaparkan materi terkait strategi penataan arsip, penyusunan sistem klasifikasi, penyelamatan arsip vital, hingga pemanfaatan teknologi untuk pengarsipan digital. Diskusi berlangsung interaktif, dengan peserta aktif bertanya seputar kendala di lapangan.
Dengan kolaborasi dan pendampingan berkelanjutan dari Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, diharapkan pengelolaan arsip di Bondowoso semakin tertib, aman, dan berdaya guna, sesuai dengan tuntutan zaman dan regulasi yang berlaku.(Tim)