Kemenag Bondowoso hadir memberikan layanan keagamaan, pendidikan, dan pembinaan umat yang profesional, inklusif, dan berintegritas tinggi.

21 October 2025 Berita 18 Views

Kemenag Bondowoso Dorong Masjid Jadi Pusat Transformasi Umat: Revitalisasi BKM hingga Akurasi Kiblat

Bondowoso (Inmas) – Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso mendorong masjid tak hanya menjadi tempat ibadah, tapi juga pusat pemberdayaan dan penguatan umat. Semangat itu mengemuka dalam kegiatan Pembinaan Revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid (BKM), Pengukuran Arah Kiblat, dan Pembuatan Jadwal Waktu Salat, yang dibuka secara resmi oleh Kepala Kankemenag Bondowoso, Dr. H. Moh. Ali Masyhur, S.Ag., M.HI., Selasa (21/10/2025), di Aula Pondok Pesantren Nurul Burhan.

Kegiatan yang diikuti pengurus BKM, penyuluh agama, dan perwakilan KUA dari berbagai kecamatan ini menjadi upaya konkret pemerintah memperkuat fungsi masjid sebagai sentra pelayanan keagamaan dan sosial. Dukungan lintas sektor pun tampak melalui kehadiran KH. Imam Barmawi Burhan selaku pengasuh pesantren tuan rumah, Kepala Seksi Bimas Islam Dr. H. Suharyono, S.Ag., M.H., Kadis Dukcapil Bondowoso  Drs. Agung Tri Handono, S.H., M.M, serta Ketua APRI Bondowoso Awalul Muttaqin.

Ali Masyhur menilai kegiatan ini strategis di tengah tuntutan peningkatan kualitas layanan keagamaan. “KUA dan BKM adalah ujung tombak pelayanan keagamaan. Keduanya harus terus berinovasi dan berkolaborasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Ia menegaskan, tahun ini Bidang Bimbingan Masyarakat Islam memiliki agenda padat sebagai bentuk optimalisasi program dan serapan anggaran. “Bimas Islam tahun ini penuh kegiatan. Kalau tidak dilaksanakan dengan baik, tentu berpengaruh pada anggaran tahun depan. Karena itu, kegiatan seperti ini harus dimaksimalkan,” katanya menekankan.

Kegiatan pembinaan yang berlangsung dua hari ini digelar secara bergelombang dengan peserta berbeda, namun materi dan narasumber yang sama. Pola ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak pelaksana di lapangan, sehingga manfaatnya merata di seluruh kecamatan.

Ali Masyhur juga mengingatkan pentingnya kolaborasi lintas peran antara BKM, KUA, dan penyuluh agama. “Kita tidak boleh berhenti di tataran administratif. Kita harus turun langsung ke lapangan untuk memastikan peran keagamaan berjalan dan dirasakan masyarakat,” pesannya.

Kegiatan kemudian dibuka secara resmi dengan bacaan Bismillahirrahmanirrahim, menandai dimulainya langkah revitalisasi masjid sebagai pusat spiritual, sosial, dan transformasi umat di Bondowoso.(tim)