Kemenag Bondowoso hadir memberikan layanan keagamaan, pendidikan, dan pembinaan umat yang profesional, inklusif, dan berintegritas tinggi.

13 October 2025 Berita 109 Views

Kisah Inspiratif dari Ajang STQH Nasional di Kendari

Bondowoso (Bimais) – Semangat pembinaan dan inspirasi religius mengalir dalam apel pagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bondowoso, Senin (13/10). Bertindak sebagai pembina apel, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Dr. H. Suharyono, S.Ag., M.H., membagikan pengalaman berharga usai menghadiri pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) XXVIII Tingkat Nasional Tahun 2025 di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Apel yang berlangsung di halaman Kantor Kemenag Bondowoso tersebut diikuti oleh seluruh ASN. Turut hadir Kepala Kantor Kemenag Bondowoso, Dr. H. Moh. Ali Masyhur, S.Ag., M.H.I., bersama para kepala seksi dan penyelenggara.

Suharyono menuturkan kekagumannya terhadap para peserta STQH yang dinilai memiliki kemampuan luar biasa dalam bidang Al-Qur’an dan Hadits. Ajang nasional yang berlangsung sejak 9 hingga 19 Oktober 2025 itu diikuti oleh peserta terbaik dari seluruh Indonesia.

Lomba ini merupakan bagian dari Musabaqah Al-Hadits yang mencakup beberapa kategori, antara lain hafalan 100 hadits bersanad, hafalan 500 hadits tanpa sanad, serta karya tulis ilmiah tentang hadits.

“Para peserta ini tidak hanya menghafal Al-Qur’an, tetapi juga hadits dari rawi hingga sanadnya. Ini membutuhkan ketekunan dan hafalan tingkat tinggi,” ungkap Suharyono penuh apresiasi.

Ia juga mengenang masa studinya di MAN, ketika harus menghafal Hadits Arbain dari urutan terakhir. “Para peserta juga diuji dalam memahami sanad dan matan untuk membedakan mana hadits yang shahih dan hasan. Kemampuan seperti ini sangat luar biasa dan patut diapresiasi,” ujarnya.

Suharyono menambahkan, peserta asal Jawa Timur yang tampil di ajang nasional kali ini merupakan hasil seleksi STQH sebelumnya di Jember. “Alhamdulillah, mereka kini mendapat kesempatan tampil di tingkat nasional membawa nama baik Jawa Timur,” tambahnya.

Selain berbagi kisah dari Kendari, Suharyono juga menyampaikan pesan dari Kepala Kantor Kemenag Bondowoso agar para peserta tidak terbebani oleh target juara. “Pesan beliau sederhana namun bermakna: tampilkan yang terbaik tanpa tekanan. Jangan sampai ambisi meraih medali justru menghilangkan semangat dan keikhlasan, sehingga menimbulkan kesalahan yang tidak perlu,” jelasnya.

Menutup amanatnya, Suharyono mengingatkan sejumlah agenda penting di lingkungan Bimas Islam, di antaranya pembinaan kampung moderasi beragama, penguatan Badan Kemakmuran Masjid (BKM), serta pelatihan hisab rukyat.

“Kami akan memberikan materi terkait pengukuran arah kiblat dan perhitungan jadwal salat. Ini penting agar para penyuluh dapat memberikan pembinaan yang tepat dan ilmiah kepada masyarakat,” pungkasnya.(tim)